Saat anda memiliki sawah atau ladang tentu akan tidak jauh jauh dengan hama atau juga penyakit. Kedua hal ini adalah musuh bagi para petani dan mengharuskan untuk segera mengatasinya. Namun banyak dari masyarakat awam yang tidak memahami hama dan penyakit. Mereka menganggap jika kedua hal tersebut adalah sama, padahal terdapat beberapa perbedaan hama dan penyakit yang mudah untuk diingat. Yuk simak ulasan selengkapnya berikut.
Daftar Isi
Apa itu Hama dan Penyakit?
Pengertian Hama Tanaman Serta Cara Pengendalian
Hama adalah salah satu musuh petani yang rasanya wajib untuk segera diberantas. Adanya hama dalam tanaman petani akan membuat hasil panen merugi. Pasalnya hama tanaman atau hama di ladang akan memakan semua hasil panen nantinya. Hama sendiri biasanya lebih identik dengan hewan hewan pengganggu hasil panen yang akan diperoleh. Biasanya hama ini akan berupa tikus, wereng, ulat atau hama hewan lainnya.
Masing masing tumbuhan memiliki hama masing yang harus segera dibasmi sehingga tidak berkembang biak menjadi lebih banyak. Hama adalah hewan yang biasanya menyerang atau menganggu tanaman, sehingga tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal. Ada banyak sekali hama yang tersebar di area ladang petani. Perbedaan hama dan penyakit ini ialah hama cenderung pada hewan sedangkan penyakit yang menyerang tumbuhan.
Tikus adalah salah satu hama utama yang seringkali menyerang hasil panen para petani. Tikus adalah hama yang memiliki mobilitas tinggi serta daya adaptasi dan perkembangan yang sangat tinggi. Biasanya para tikus ini akan menyerang pada dan juga batangnya, sehingga merugikan hasil panen. Untuk mengendalikannya anda bisa melakukan beberapa cara seperti menutup lubang rumah tikus, menggunakan ular yang dijinakkan atau menggunakan pembasmi tikus.
Selain tikus ada juga hama ulat yang akan memakan daun serta batang tumbuhan sehingga mencegah pertumbuhan. Bahkan anda bisa mengecek di bagian bawah daun apakah terdapat telur kupu berwarna putih. Jika memang ada maka anda bisa segera membersihkanya agar tidak ulat tidak bisa berkembang. Anda juga bisa menggunakan pestisida untuk membunuh dan mengusir ulat tersebut.
Pengertian Penyakit Tanaman Serta Cara Pengendalian
Perbedaan hama dan penyakit ini adalah jenis yang menyerang tanaman. Baik hama atupun penyakit sama sama akan membuat tanaman tidak bisa tumbuh subur. Jika hama adalah hewan yang akan menyerang tanaman petani, maka penyakit adalah bakteri atau virus yang akan mengancam pertumbuhan tanaman tersebut. Ada banyak sekali jenis jenis penyakit yang mungkin harus anda kenal jika agar benar benar terhindar.
Salah satu penyakit yang menyerang padi adalah hawar daun bakteri yang merupakan bakteri yang tersebar luas dan dapat menurunkan hasil panen. Penyakit ini biasanya akan menyerang pada saat musim hujan atau musim kemarau yang masih basah. Terutama jika lahan sawah selalu tergenang dengan kandungan pupuk yang tinggi. Untuk mengendalikan penyakit ini ada bisa melakukan pengaturan air yang cukup.
Selain itu beberapa jenis penyakit tanaman lainnya yang seringkali menyerang para petani antara lain adalah penyakit blas dan lresek yang menyerang pada tanaman padi, bercak daun dan layu mati yang biasa menyerang tanaman tomat dan cabai serta masih banyak contoh penyakit tanaman lainnya.
Jika dilihat lebih seksama penyakit pada tumbuhan akan menyebabkan tanaman mati karena serangan penyakit. Tidak ada proses terlebih dahulu atau mungkin tanda tanda secara fisik pada tanaman. Perbedaan hama dan penyakit dalam segi efek memang sangatlah berbeda. Serangan hama dari segi fisik memang bisa terlihat dengan sangat jelas, sehingga anda bisa menyiapkan amunisi untuk memberantasnya.
Meskipun sama sama merugikan bagi petani, namun kedua jenis parasit ini memiliki dampak yang berbeda. Keduanya adalah musuh bagi para petani atau pemilik ladang karena akan segera dirugikan jika tetap membiarkannya berkeliaran. Anda bisa mengatasinya dengan memberikan racun atau pestisida pada tanaman sehingga tidak akan merasa dirugikan dengan hasil panennya.
Namun, perhatikan pula penggunaan racun dan pestisidanya. Jangan sampai justru bisa menimbulkan masalah baru lainnya karena efek penggunaan dosis yang tidak tepat atau berlebih.