Perbedaan Etika dan Etiket Beserta Contohnya

159 Likes Comment
hubungan perbedaan etika dan etiket

Etika dan etiket adalah istilah yang seringkali didengar keluar dari ucapan seseorang, meski mirisnya masih banyak yang tidak bisa membedakan arti kedua kata tersebut. Bahkan ada yang hanya menduga bahwa keduanya memiliki arti yang sama, padahal maknanya sangat jelas berbeda. Maka dari itu, ada baiknya lebih berhati hati dalam mengucapkan, karena salah kata maka makna yang ditangkap berbeda. Berikut perbedaan etika dan etiket yang wajib diketahui.

Apa itu Etika? Pengertian dan Contoh Etika

Kata Etika berasal dari bahasa Yunani berbunyi “ethikos” yang memiliki arti sebagai timbul dari kebiasaan. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), etika sendiri memiliki arti sebagai bidang ilmu yang mempelajari baik dan buruk sekaligus hak dan kewajiban moral atau biasa disebut akhlak. Dalam kehidupan sehari hari, etika dikaitkan dengan sikap seseorang bak dari kesanggupan maupun ketersediaannya untuk taat mengikuti norma yang berlaku di lingkungannya.

Namun ada pula yang menyatakan jika etika sebagai ilmu yang berkaitan dengan kesusilaan, serta penentu yang berkaitan erat dengan bagaimana seorang manusia harusnya bersikap dia dalam lingkungan masyarakat. Sebagai manusia, pastinya kita dibekali pikiran agar bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Dalam penerapannya, etika berlaku dimanapun dan kapanpun seseorang itu berada, entah itu kehidupan pribadi maupun kehidupan orang lain sekalipun.

Contoh etika yang berlaku dimanapun dan kapanpun yaitu adap meminjam barang. Namanya saja meminjam, berarti benda tersebut bukanlah milik anda dan harus meminta persetujuan dari orang yang bersangkutan. Mintalah dengan cara sopan ketika hendak meminjamkannya, dan tunggulah hingga sang pemilik menyetujuinya. Setelah selesai digunakan, jangan lupa untuk mengembalikannya meski kemungkinan sang pemilik barang sudah melupakannya.

Baca Juga:  Miliki Ciri Berbeda, Ini 5 Perbedaan Narasi dan Deskripsi

Mengembalikan barang yang bukan haknya, adalah etika yang patut ditiru dan dijadikan sebagai contoh. Sebab mengambil barang dengan sadar bahwa bukan miliknya tanpa diketahui oleh orang lain, sama saja dengan perbuatan mencuri. Bagaimana pun bentuk dan cara yang dilakukan, mengambil barang milik orang lain tentu bukan perbuatan terpuji. Dari contoh sederhana ini, apakah anda sudah mulai memahami perbedaan etika dan etiket ?

Selain berlaku kapanpun dan dimanapun, etika juga mempunya sifat absolut. Maksudnya, terdapat beberapa ketentuan setta prinsip yang dapat berubah ataupun digugat. Sehingga perbuatan baik nantinya akan mendapakan pujian, sedangkan mereka yang melakukan perbuatan buruk akan mendapatkan hukuman setimpal. Contoh etika bersifat absolut dalam kehidupan sehari hari yaitu adanya larangan membunuh orang lain.

Sebenci apapun anda terhadap orang tersebut, akan lebih baik untuk tidak membunuhnya sebagai jalur alternatif menyelesaikan. Justru hal ini akan menambah permasalahan panjang, sebab sang pembunuh akan mendapatkan sanksi secara hukum maupun sanksi sosial. Contoh etika bersifat absolut bersifat positif yaitu seorang anak yang berhasil meraih juara 1 berkat usahanya, sehingga anak itu pantas mendapatkan pujian.

Bukan hanya sebagai kebiasaan semata, sebab etika sebenarnya memandang manusia berdasarkan isi hatinya. Sebab orang yang memiliki hati dan peraga baik, umumnya akan melakukan perbuatan baik dan mulia bagi diri sendiri dan orang lain. Sedangkan orang yang sudah pernah melakukan perbuatan buruk, umumnya dipandang sebagai manusia buruk meski tutur katanya lebih cantik dibandingkan perilakuknya. Sampai disini sudah paham perbedaan etika dan etiket ?

Apa itu Etiket? Pengertian dan Contoh Etiket

Etiket sebenarnya berawal dari bahasa Perancis berbunyi “etiquette” yang memiliki arti sopan santun. Sedangkan berdasarkan KBBI, etiket sendiri memiliki arti tata cara untuk menjaga hubungannya dngan orang lain tetap terjaga dengan baik. Etiket juga bisa diartikan sebagai aturan terkait sikap seseorang yang berfungsi untuk mengatur kelompok masyarakat. Dengan kata lain, etiket dapat dilihat sebagai kepribadian serta gaya hidupnya.

Baca Juga:  Bicara Budaya, Ini Perbedaan Asimilasi dan Akulturasi + Contohnya

Sangat erat kaitannya dengan hubungan antara anda dan orang lain, sehingga bisa diartikan bahwa etiket adalah sebuah peraturan terkait sopan santun serta bagaimana pergaulan seseorang dalam kehidupan masyarakat. Dilihat dari artinya, bisa disimpulkan bahwa etiket hanya berlaku untuk pergaulan dan akan terjadi ketika ada seseorang di sekitar kita.

Ada pula yang menyebut etiket sebagai perilaku seseorang yang dianggap sopan, cocok, pas, serta terlihat terhormat karena berkaitan dengan kepribadian. Etiket sendiri dapat dilihat dari bagaimana gaya orang tersebut berkomunikasi, gaya berpakaian, gaya duduk, gaya tidur, gaya makan, bahkan hal sepele seperti gaya berjalan sudah bisa menggambarkan bagaimana etiket orang tersebut. Dilihat dari ciri cirinya saja, perbedaan etiket dan etika terlihat jelas.

Namun perlu ditekankan bahwa etiket yang dimiliki seseorang, dapat menghubungkannya dengan orang lain di sekitarnya. Sehingga etiket akan sangat berpengaruh pada peraturan terkait sopan santun dalam pergaulan, serta menentukan bagaimana hidup di tengah masyarakat. Dari penjelasan tersebut, dapat ditarik benang merah jika etiket erat dengan perbuatan, kebiasaan adat, serta cara tertentu yang bisa menjadi panutan dalam kelompok masyarakat.

Contoh sederhana bahwa etiket sangat erat kaitannya dengan pergaulan, yaitu bagaimana seseorang makan sambil berbicara hingga bersendawa di samping orang lain yang sedang makan. Menurut belahan dunia lain, perbuatan ini mungkin hal sepele dan sangat manusiawi terjadi. Namun tidak dengan masyarakat Indonesia yang menganggapnya melanggar etiket.

Akan berbeda cerita jika anda melakukannya sendiri tanpa ada yang mengetahuinya, maka perbuatan tersebut dikatakan sah dilakukan. Begitu pula ketika sedang buang angin sembarangan dalam sebuah perkumpulan baik sahabat ataupun keluarga, tentunya perbuatan ini tidak boleh dilakukan karena dianggap melanggar etiket. Sampai dari penjelasan ini, apakah anda paham betul perbedaan etika dan etiket ?

Baca Juga:  Perbedaan Konotasi dan Denotasi + Contoh Kalimat

Etiket juga berkaitan erat dengan tata cara perbuatan seseorang sebagai manusia. Ketika memberikan barang kepada orang lain misalnya, hendaknya anda menggunakan kanan kanan dibandingkan tangan kiri. Namun ada pula masyarakat dari belahan dunia lain yang menganggap jika mengenakan tangan kiri bukanlah masalah. Dengan kata lain, etiket ini tergantung dari budaya, adat, serta kebiasaan dari tempat tinggal orang yang bersangkutan.

Hal yang tidak kalah penting diketahui tentang etiket yaitu sifatnya yang hanya memandang orang lain dari segi luarnya saja. Dengan kata lain, mungkin saja seseorang yang kita lihat menggunakan etiket baik ketika bertemu dengan orang lain. Namun kepribadian di dalam hatinya tidaklah seindah yang ditampakkan diluar. Oleh karenanya, anda harus tetap berhati hati dan tidak mudah percaya dengan orang lain.

Bukan kasus pertama kalinya, banyak masyarakat yang merasa tertipu dengan apa yang dilihatnya dari luar dan apa yang ada di dalam orang yang dimaksudkan. Misalnya saja drinya melihat seseorang berbuat baik, namun siapa sangka ternyata orang tersebut adalah seorang pencopet yang sedang mencari mangsa. Berdasarkan beberapa contoh yang diberikan, sudahkah anda memahami perbedaan etika dan etiket ?

Meski terdengar hampir serupa, ternyata etika dan etiket memiliki makna dan penerapan yang berbeda. Namun dapat disimpulkan jika keduanya berkaitan erat dengan perilaku manusia. Dimana etika berlaku dimanapun dan kapanpun anda berada, serta bisa membedakan mana yang baik dan tidak. Sedangkan etiket sendiri lebih mengarah pada sopan santun dan akan berlaku ketika ada orang lain yang melihat perbuatannya.

You might like

About the Author: Recca Wibisono

Market Analysis Enthusiast lulusan salah satu kampus negeri jurusan manajemen bisnis yang mempunyai hobi belanja