Bicara Budaya, Ini Perbedaan Asimilasi dan Akulturasi + Contohnya

167 Likes Comment
perbedaan asimilasi dan akulturasi beserta contohnya

Budaya yang ada di Indonesia memang sangatlah banyak, tak hanya budaya lokal tetapi juga telah mendapat pengaruh dari budaya luar. Hal ini dibuktikan dengan budaya baru yang terbentuk atau kuliner nusantara yang dapat pengaruh. Perbedaan asimilasi dan akulturasi ini sangat penting untuk mengelompokkan budaya manakah yang melebur atau masih punya jati diri. Yuk cek di sini!

Apa itu Asimilasi dan Akulturasi?

Pengertian Asimilasi

Konteks dari istilah ini mengacu pada peleburan budaya lokal karena adanya pengaruh dari budaya luar. Hal ini juga disebabkan adanya unsur budaya luar yang tumbuh di masyarakat dan mulai diterima di lingkungan tersebut. Setelah itu, lingkungan tersebut membentuk unsur budaya baru yang tidak lagi membedakan antara budaya lokal dan budaya asing yang masuk.

Proses tersebut tentu memakan waktu yang tidak sebentar, karena peleburan dua budaya perlu waktu cukup lama. Tak hanya itu, interaksi antara budaya asing dan masyarakat atau kelompok orang harus terjadi secara intensif. Hal ini karena dipengaruhi sifat yang tidak ingin menerima pada awalnya, tetapi justru peleburan terjadi seiring berjalannya waktu.

Terjadinya peleburan budaya ini juga diimbangi dengan sikap kelompok masyarakat yang bersedia untuk menyesuaikan diri. Di samping itu budaya asing juga masuk secara intens, sehingga salah satu perbedaan asimilasi dan akulturasi ini cukup signifikan. Pasalnya, dari peleburan ini justru menghasilkan kebudayaan campuran atau justru menghasilkan budaya baru.

Pengertian Akulturasi

Lain halnya dengan pengertian akulturasi satu ini, karena terjadi tanpa menghilangkan budaya asli. Pencampuran dua budaya yang dihadapi oleh sekelompok masyarakat ini saling bertemu dan mempengaruhi. Unsur budaya asing ini datang ke tengah masyarakat dengan budaya lokal yang kental, tetapi mereka justru menerima budaya asing tersebut tanpa meninggalkan yang lama.

Baca Juga:  Perbedaan Etika dan Etiket Beserta Contohnya

Bahkan, kelompok masyarakat tersebut tidak akan kehilangan unsur atau ciri dari budaya lokal. Perbedaan dua proses ini tampak sangat menonjol, karena akulturasi masih berpegang teguh pada budaya yang telah dimiliki. Prosesnya memerlukan waktu untuk mengolah budaya yang masuk, agar tidak memakai atau mengadaptasinya secara mentah mentah.

Uniknya, proses ini bisa mengalami penolakan oleh sebagian masyarakat yang berada di lingkungan tersebut. Dengan begitu, ada sebagian masyarakat yang akan melakukan budaya tersebut. Perbedaan asimilasi dan akulturasi ini cukup signifikan karena sebagian dari mereka masih menyukai budaya lokal dan tidak ingin meninggalkan unsur unsur yang terkandung di dalamnya.

Hasil dari Asimilasi dan Akulturasi 

Asimilasi menghasilkan beberapa budaya baru yang pada akhirnya digemari oleh kelompok tertentu. Salah satunya musik dangdut cukup populer di Indonesia, padahal terjadi akibat dari peleburan musik tradisional dan India. Budaya dari negeri di Asia Selatan ini berhasil masuk dan diterima, sehingga tampak pada alat musik atau irama yang dipakai dalam musik dangdut tersebut.

Lain halnya dengan akulturasi yang menghasilkan kisah Ramayana dan Mahabarata dalam versi yang berbeda. Tokoh wayang yang dipakai sama, tetapi alur yang diceritakan tidak sama. Hasil dari proses ini, jadi salah satu perbedaan asimilasi dan akulturasi yang cukup mencolok. Dengan begitu, anda tetap dapat menikmati kisah versi India atau Jawa tanpa ada unsur budaya yang hilang.

Mengenal lebih dalam proses terjadinya peleburan atau pencampuran dua budaya atau lebih yang masuk ke suatu kelompok masyarakat. Anda akan dihadapkan pada peleburan yang menghasilkan unsur baru atau hanya mengadaptasinya tanpa menghilangkan unsur budaya lokal. Keduanya dapat terjadi di suatu lingkungan, sehingga budaya di area tersebut semakin kompleks dan kaya.

Baca Juga:  Perbedaan Konotasi dan Denotasi + Contoh Kalimat

You might like

About the Author: Recca Wibisono

Market Analysis Enthusiast lulusan salah satu kampus negeri jurusan manajemen bisnis yang mempunyai hobi belanja